Posted by: dwiputros | November 7, 2008

Surat Rindu Buat Isteriku…

Sepucuk surat teruntuk Adinda Rahmah Farida,
Wanita yang telah mengikatkan dirinya dengan perjanjian kuat,
Yang telah memberikan ke dalam hati ini kesejukan,
Cahaya yang selalu kurindukan,
Pengobat hati di kala susah dan penawar rindu,
Yang akan selalu kucinta karena Alloh,
Assalamualaikum wr wb.
Wahai istriku, aku bermohon kepada Alloh agar Dia senantiasa menjagamu tatkala aku tak mampu menjagamu. Mencukupkanmu dengan kebaikan tatkala aku tak mampu memberimu yang terbaik. Dan Aku juga bermohon kepadaNya semata agar Dia memberimu kelapangan hati ketika aku tak ada di sampingmu, ketika aku tak mampu menyediakan dadaku ini sebagai pengobat kesedihanmu. Dan tempat yang bisa kau gunakan untuk menumpahkan air mata dan gemuruh isak tangis di hatimu.
Wahai istriku…. Sesungguhnya dunia ini diciptakan Alloh dengan keindahan yang menyejukkan mata. Setiap orang ingin merengkuhnya. Dan keindahan itu laksana minyak yang siap terbakar. Tahukah engkau bahwa ke dalam dada ini Alloh telah memasukkan api yang dapat membakar apa saja ??? Ketika api itu tidak menemukan air yang bisa menenangkannya. Ketahuilah wahai isteriku api itu adalah nafsu…
Wahai isteriku … Nafsu ini terkadang ingin meronta. Dia meronta saat melihat diri ini mengelana sendiri di padang pasir. Dia meronta saat dinginnya malam datang menghampiri. Dia menangis saat melihat seorang pria merengkuh isterinya. Dia bersedih saat melihat anak-anak berlarian di sekitarnya. Dia ingin memeluk mereka semua, namun langkahnya tertahan. Tertahan oleh sesuatu yang dia sendiri tidak tahu itu apa.
Wahai isteriku… Kalau bukan karena Alloh, niscaya api ini akan meloncat ke sana ke mari dan membakar semua harapan indah yang kita bangun. Sesungguhnya Dialah yang telah menolongku untuk mendinginkan api itu. Memberi dinding yang tebal agar kobarannya tidak sampai membakar rumah kita. Menyediakan cerobong asap yang tinggi agar asap yang keluar tidak menghanguskan perabot yang tertata rapi. Menyiramkan air sejuk tatkala api itu makin membesar dan memberinya minyak tatkala nyalanya makin mengecil. Sehingga api itu bisa digunakan untuk memasak dan menerangi ruangan di sekelilingnya.
Wahai isteriku…. Kalau bukan karena mengingatNya, niscaya perahu ini akan bergoyang. Menara kehormatan akan runtuh berguguran dan kebesaran hati akan roboh diterjang gelombang. Aku bersyukur, Dia menjadi teman yang tak pernah lekang. Maka bantulah aku wahai isteriku untuk selalu ingat kepadaNya, memohon bantuanNya dan mencari keridhaanNya. Dengan lantunan doa-doa dan keikhlasan hati. Di waktu pagi dan petang. Di setiap kesempatan yang tersisa. Semoga engkau bisa merasakan kerinduanku di seberang sana. Semoga saja…
Wahai isteriku, aku mencintaimu karena Alloh
Wassalamualaikum wr wb
Dari orang yang selalu merindukan kehadiranmu,
Suamimu.
Dwi


Responses

  1. Tiada ungkapan yg dpt ku tulis dsini,slain syukur alhamdulillah, Alloh tlh anugrahkn engkau jd pmilik tulang rusuk ini..smg ALLOH snantiasa brkn engkau kesabarn&kesetiaan hdapi tiap kjadian dlm rumah tangga qt,tmasuk ujian ppisahn smentara qt saat ni…
    Mg Alloh kekalkn tali ikatn cinta qt,jdkn qt kluarga skinah,mawadh,warahmah&sll dlm kberkahanNYA.Amin..
    luv Ă¼..;-)

  2. kalian romantis sekali…..
    mupeng aku….he..he..

  3. Subhanallah..!!!
    ternyata di sini, cinta itu di pupuk,,,
    semoga Allah merahmati kita semua.


Leave a comment

Categories